pananjakan

pananjakan merupakan wisata unggulan kabupaten pasuruan.

pananjakan








pananjakan di sini saya menunjukan informasi tentang penanjakan
pananjakan terletak di selatan desa wonokitri kabupaten pasuruan jawa timur .kalaw kita mau ke pananjakan ada dua jalur yaitu jalur probolinggo dan pasuruan(serpan/pandaan) tapi lebih baik lewat pasuruan
kita dapat menyaksikan venomena alam munculnya matahari dari ufuk timur,anda juga akan ditampilkan oleh ke eloken gunung bromo dan semeru juga laut pasir yang luas.adapu jalur yang dapat dilalui bila anda lewat pasuruan adalah bila anda naik motor ataw mobil,anda cari aja kota pasuruan terus anda bisa ber gerak ke arah selatan menuju malang uuups jangan sampai kejauhan ..sampai  di desa poh jentrek(waringdowo) pertigaan bergegas belok ke timur terus en coba anda tanyak desa ranggeh(pasar) anda langsung ke selatan terus notok sampai melewati desa paserpan terus sampai tosari ingat  kalau ada pertigaan jangan belok lo terus aja anda akan sampai ke pos gunung bromo la disitu ...anda akan di kenakan biyaya yang lumayan murah lah bagi kocek kita,,terus lanjutin deh mau kemana anda......pananjakan....dengklek...bromi.....biutipulllloooll

1 komentar:

GLAMOUR Kepanjen Malang mengatakan...

Caving ( Penelusuran Gua )
Sejarah penelusuran gua dimulai di Eropa sejak 200 tahun lalu. Eksplorasi pertama tercatat dalam sejarah adalah tanggal 15 Juli 1780, ketika Louis Marsalliers menuruni gua vertikal Fairies di Languedoc, Perancis. Kemudian pada tanggal 27 Juni 1888, seorang ahli hukum dari Paris bernama Eduard Alfred Martel mengikuti jejak Marssalliers.
Penelusurannya kali ini direncanakan lebih matang dengan menggunakan peralatan lengkap seperti katrol, tangga gantung, dan perahu kanvas yang pada waktu itu baru diperkenalkan oleh orang-orang Amerika. Bahkan telephone yang baru diperkenalkan digunakan untuk komunikasi di dalam tanah. Usaha Martel ini dianggap sebagai revolusi di bidang penelusuran gua, sehingga ia disebut sebagai “Bapak Speleologi Modern”.
Prestasi Martel juga dalam hal memetakan gua yang merupakan kewajiban seorang penelusur gua ketika ia melakukan eksplorasi gua ketika ia melakukan eksplorasi gua. Antara tahun 1888-1913, Martel telah banyak memetakan gua dalam setiap penelusurannya, ini digunakan untuk kepentingan ilmiah, dan untuk merekam kedalaman serta panjang gua-gua tersebut.
Ketika Perang Dunia II selesai, kegiatan penelusuran gua memunculkan kembali dua orang tokoh ; Robert de Jolly dan Norman Casteret. De Jolly merupakan pembaharu di bidang peralatan peralatan penelusuran gua, seperti tangga gantung dari aluminium dan perahu kanvas yang lebih sempurna. Penemuan ini mejadi standar bagi para penelusur gua sampai 50 tahun kemudian. Sedangkan Casteret menjadi pioneer di bidang “cave diving”. Usahanya ini dilakukan pada tahun 1922, ketika Casteret pertama kali menyelami lorong-lorong yang penuh air di gua Montespan tanpa bantuan peralatan apapun. Karangan-karangan Casteret antara lain “My Cave” dan “Ten Years Under Ground”, yang kemudian menjadi buku pegangan bagi para penggemar cave diving dan ahli speleologi.
Kebanyakan penelusur gua memulai kegiatannya sebagai pemanjat tebing, karena memang kegiatan yang dilakukan hampir serupa. Para pemanjat tebing pula yang memberi inspirasi bagi perkembangan penelusuran gua. French Alpine Club, sebuah perkumpulan pendaki gunung ternama di Eropa telah mengadakan ekspedisi bawah tanah, dan untuk pertama kalinya menggunakan tali sebagai pengganti tangga gantung. Kelompok ini pula yang mencipatakan rekor penurunan gua vertikal sedalam 608m.
Sejarah penelusuran gua sejalan dengan sejarah penelitian gua (speleologi), kedua kegiatan ini tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Hal inilah yang dilakukan oleh Eduard Martel, Robert de Jolly, Norman Casteret dan banyak lagi penelusur gua di seluruh dunia.
( Ditemukan di serpihan makalah diklatsar glamour 1987 )

Posting Komentar

kasih secarik kamentar anda eahh.....
Thank's :))