Beranda Menentukan Arah dan Memilih Lintasan dihutan

Menentukan Arah
Dalam melakukan suatu perjalanan/pendakian gunung tidak jarang seorang pecinta alam/pendaki gunung kehilangan arah. Untuk menentukan arah dapat dilakukan dengan dua kategori, yaitu dengan alat navigasi dan tanpa alat navigasi. Alat-alat navigasi terdiri dari: kompas, altimeter (alat untuk menentukan ketinggian berdasarkan perbedaan tekanan udara), peta, dan GPS (Global Positioning System).


Jika alat-alat tersebut tidak memadai, maka dapat menggunakan tanda-tanda alam atau buatan (tanpa alat navigasi) dalam menentukan arah:
1. Matahari, bulan, bintang: semuanya terbit dari arah timur dan tenggelam di barat.
2. Kuburan Islam: bagian kepala/nisan berada di sebelah utara.
3. Masjid/mushola: arah kiblat
4. Flora dan fauna: tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat, lumut: semakin ke timur biasanya semakin tebal, tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur, sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan.

Memilih Lintasan
Melakukan perjalanan di dataran rendah : Pertama tentukan arah yang dituju, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lintasan yang tidak mementu atau berputar-putar di sekitar lokasi. Apabila menghadapi sungai yag besar dan sulit disebrangi maka ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah survival, karena kemungkinan akan melewati perkampungan penduduk.

Melakukan perjalanan di pegunungan : Tentukan arah dan ikuti punggungan gunung. Jangan berjalan di lembah atau pada aliran sungai, karena sungai di pegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun
 
Jejak
Pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentuk ini perlu diketahui agar dapat membedakan individu yang melintas daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah pergerakan SURVIVOR.

1. Jejak hewan: Berupa telapak kaki, kotoran dan sibakan tumbuhan, dapat menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, pola dan tingkah laku. Sehingga dapat diambil tindakan membuat jerat atau menghindari hewan berbahaya.
2. Jejak manusia: Berupa telapak kaki, sepatu atau sandal, sibakan atau patahan tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah...sehingga dapat menunjukkan aktivitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan, penjelajah atau survivor.
3. Membuat jejak: Usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat membuat jejak yang jelas agar Tim SAR mudah melacak.

Jejak ini dapat dibuat sesuai dengan alat atau barang yang dibawa atau tanpa alat:
 
1. Menggunakan alat atau barang 
  • Potongan tali yang diikatkan pada batang pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan 
  • Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon 
  • Sampah, potongan kain dan barang lain terutama yang berwarna mencolok, diletakkan pada jarak tertentu sepanjang jalu yang dilalui
2.Tanpa menggunakan alat
  • Menyibakan atau mematahkan tumbuhan
  • Mencabut dan meletakkan kembali tumbuhan semak yang berwarna mencolok
  • Menyusun batu atau ranting membentuk panah
  • Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gembur

0 komentar:

Posting Komentar

kasih secarik kamentar anda eahh.....
Thank's :))