Pendaki Tua


Kaki tuanya setapak demi setapak melangkah menyusuri jalan setapak
Usianya yang telah mencapai ¾ abad bukan menjadi halangan
Sungai disisi kanan jalur masih sungai yang sama saat ia lihat lebih 30 tahun lalu
Bau tanah tercium masih sama seperti puluhan tahun lalu
Hijaunya dedaunan masih berwarna hijau yang menyejukkan ma...ta
Udara bersih dan menyegarkan masih dapat ia rasakan

“Ahh…tidak, sepertinya itu hanya perasaanku saja!”
Apa yang ia rasakan dan inginkan sudah mengalami perubahan
Sungai itu sudah sedikit keruh dan kotor
Bau tanah itu sudah tercampur dengan bau sampah kota
Hijaunya dedaunan menjadi hijau bertabur debu
Udara yang terhirup sudah mulai menyesakkan dadanya

Kerinduannya akan suasana pegunungan beberapa puluh tahun lalu terus menyeruak
Berharap apa yang dilihatnya kini hanyalah sebuah impian buruk
Berharap apa yang dirasakannya kini hanyalah perasaannya saja
Tetapi ternyata sebuah kenyataanlah yang harus dihadapinya

Akhirnya sang pendaki tua itu hanya bergumam kecil…
“ahhh…aku rindu suasana puluhan tahun lalu…!!!”
“….saat itu semua pegunungan masih bersih dan asri…!!!”
“….saat itu air sungai sangat jernih…!!!”
“ahhh…akankah semua kembali lagi…!!!”
“…karena aku cinta dengan gunungku…dengan tanah airku dan alamnya…”





(Sebuah catatan yg terinspirasi dari beberapa petualang angkatan lama yang hingga kini masih bersemangat & terus berkarya serta berbuat untuk dunia petualangan Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar

kasih secarik kamentar anda eahh.....
Thank's :))